Oleh Retna Endah
YSH News - Pada hari Rabu kemarin, 9 April 2025, Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan acara Halalbihalal yang dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan sebagai bentuk perayaan Hari Raya Idulfitri sekaligus ajang silaturahmi dan saling memaafkan. Acara ini merupakan tradisi tahunan yang sarat makna, menjadi momen untuk mempererat hubungan antarwarga yayasan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Dhiyak Nabil Syubbani, S.Ag. Setelah itu, sambutan hangat disampaikan oleh Dewan Pembina Yayasan Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar momen Halalbihalal menjadi sarana untuk bermusafahah (saling bersalaman) dan saling memaafkan antara pengurus yayasan dan seluruh guru serta karyawan. "Mungkin dalam pelaksanaan tugas kami terdapat kebijakan-kebijakan yang belum bisa diterima oleh semua pihak. Maka dari itu, marilah kita sempurnakan ibadah puasa kita dengan saling memaafkan pada hari yang mulia ini," ujar Prof. Dede. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan dan berharap seluruh insan yayasan dapat kembali menjalankan aktivitas dengan semangat baru, sejalan dengan slogan yayasan: “Murah Berkualitas”.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz H. Muhaimin, M.Ag. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan bahwa Allah SWT memberikan dua kebahagiaan bagi orang-orang yang berpuasa yaitu kebahagiaan saat berbuka (berhari raya) dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Allah kelak. Ia mengibaratkan Hari Raya sebagai momen "mudik", bukan hanya pulang ke kampung halaman di dunia, tetapi juga simbol kepulangan ke kampung akhirat, surga atau neraka. Untuk menuju kampung surga, beliau menekankan pentingnya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, serta membiasakan diri untuk memaafkan.
Tausiyah juga menyinggung filosofi ketupat sebagai ikon kuliner Lebaran. Menurutnya, "kupat" dalam bahasa Jawa merujuk pada “laku papat” atau empat laku, yakni: Lebaran (menandai berakhirnya ibadah puasa). Luberan (melimpahnya rezeki yang harus dibagikan kepada sesama). Leburan (penghapusan dosa-dosa melalui puasa). Dan Laburan (penyucian hati dari segala keburukan).
Sebagai penutup acara yang penuh hikmah ini, doa dipanjatkan oleh Ustadz Afif Abdul Latief, M.A., memohon keberkahan dan pengampunan untuk seluruh keluarga besar yayasan. Halalbihalal ini tidak hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga momentum untuk memperkuat ikatan emosional dan spiritual antaranggota Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan seluruh civitas yayasan semakin solid dalam menjalankan tugas dan amanah pendidikan.
16 Apr 2025
5216 Apr 2025
4114 Apr 2025
8910 Sep 2024
41112 Sep 2024
37112 Sep 2024
354