Oleh Ika Nurkhasanah

YSH News – Tahun ini prestasi membanggakan datang lagi dari Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan MA Pembangunan Jakarta dalam perhelatan bergengsi tingkat Provinsi DKI, Jakarta Madrasah Competition (JMC). Pada Awarding Ceremony yang digelar 11 Oktober di JIExpo Kemayoran, Bapak Asep Abdul Ghofar, S.Si (laboran) dan Adriel Muhammad Arthareza (XII C) bersama rekannya Khalilah Lathifah Zakiyah (XII B) berhasil menjuarai lomba JMC Bidang Riset Tingkat Madrasah Aliyah.

Saat dijumpai, Peraih Juara 3 JMC Riset GTK sub bidang Teknologi Ramah Lingkungan, Bapak Asep Abdul Ghofar, S.Si, mengungkapkan bahwa melakukan eksperimen dengan standar SNI dan memenuhi beberapa indikator dalam waktu yang singkat menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, beliau merasa senang bisa meraih juara pada JMC kali ini dengan risetnya tentang ‘Formulasi Karbol Minyak Jelantah dengan Penambahan Ekstrak Daun Pohpohan sebagai Antimikroba’. “Harapannya minimal banget bisa diaplikasiin di lab karena ini kaitannya dengan karbol sebagai alat pembersih, paling tidak dengan apa yang sudah saya buat itu bisa bermanfaat khususnya buat lab sendiri, jadi nggak perlu cari karbol dari luar yaudah karbol buatan saya aja.” ujar pak Asep, laboran MA yang juga meraih juara di JMC 2022.

Sementara itu, Khalilah Lathifah Zakiyah, menceritakan bahwa ia dan temannya melakukan penelitian tentang ‘Eco Warrior: Kekuatan Kulit Jengkol dan Biji Alpukat Melawan Bakteri Jahat’ berangkat dari fenomena banyaknya orang yang mencuci menggunakan detergen atau sabun cuci piring yang mengandung residu kimia berbahaya sehingga mereka tergerak untuk membuat antibakteri yang aman dan berasal dari bahan alami. Atas penelitian inovatifnya ini, Adriel dan Khalilah berhasil menyabet Juara 1 JMC Riset Siswa bidang Sustainable Development Goals (SDGs).

Peserta didik bimbingan Ibu Yayah Zakiah, M.Pd. ini juga mengaku sangat bersyukur atas prestasi yang diraihnya dalam JMC, “seneng bisa bagi informasi ke banyak orang, semoga makin banyak orang yang bisa sadar kalo nyuci buah-buahan dan sayur-sayuran itu butuh antibakteri yang kuat dan tanpa residu kimia, terus juga banyaknya limbah organik kayak kulit jengkol dan biji alpukat itu bisa merusak lingkungan.” tutur Khalilah.

Capaian prestasi yang diperoleh laboran dan peserta didik MA Pembangunan Jakarta dalam ajang JMC yang berlangsung dari bulan September sampai Oktober 2025 ini menjadi salah satu bukti komitmen MA Pembangunan sebagai madrasah riset dalam mencetak generasi yang unggul dalam keagamaan sekaligus keilmuan.