Literasi

Business Week SDIP: Serunya Jadi Pengusaha Cilik

Foto Penulis

Lulu Faoziah, S.IP.

Penulis
Rabu, 05 November 2025

Oleh Lulu Faoziah


YSH News – Lapangan SDIP selama tiga hari berturut-turut (5,6,7/11) dipenuhi keceriaan dan semangat wirausaha para peserta didik dalam kegiatan Business Week. Setiap kelas menampilan kreativitasnya dalam menjual berbagai produk, mulai dari makanan, minuman, sampai alat tulis, “Kegiatan yg sangat positif sekali, hangat sekali, karena ada interaksi antar kelas, juga sebagai pencegahan bullying ya,” ungkap Mr. Asep Mutaqin Abror, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SDIP dalam evaluasi kegiatan (7/11).


Hari pertama dimulai dari kelas 1, diikuti kelas 2 dan 6 pada hari kedua, dan ditutup oleh kelas 3, 4, dan 5 pada hari ketiga. Setiap kelompok tampak sangat antusias dalam menyiapkan stand mereka. Makanan dan alat tulis unik tersaji dengan penuh warna dan kreativitas, “Masya Allah ya dari awal prepare sampai di hari H Alhamdulillah lancar, baik, Insya Allah bermakna, menyenangkan, dari awal juga kan sudah menekankan untuk anak-anak yang berproses dan di situ amazenya adalah anak-anak bener-bener berproses, dateng ke rumah temennya untuk mengerjakan itu. Jadi untuk kelas 1 pertama kalinya kerja kelompok di rumah temennya untuk Business Week ini.” tutur Ms. Khairini Lutfi, S.Pd. (Wali Kelas 1C sekaligus Koordinator Business Week hari pertama) penuh bangga (10/11).


Tak hanya itu, Ms. Navisya Ramadhanti Susandi, S.Pd. (Wali Kelas 2D sekaligus Koordinator Business Week hari kedua) menjelaskan bahwa tahun ini sistemnya dibuat lebih fleksibel agar anak-anak bebas berkreasi, “Persiapan tahun ini memang dibuat lebih mudah karena tidak dipasangkan tema, tidak dipasangkan berapa quantity yang harus disiapin dalam jumlahnya. Jadi bener-bener tergantung kepada modal dan kreativitas anak-anak. Koordinator Business Week memberikan kebebasan kepada setiap wali kelasnya mau seperti apa sistem yang dibuat, bagaimana nyamannya di setiap kelas,” ungkapnya (7/11). 


Ms. Navisya Ramadhanti Susandi, S.Pd. juga menambahkan bagaimana persiapan Business Week untuk hari kedua, “Kalo dari kelas 2 itu dibagi, jadi dimulai dari tahapan pertama yaitu pemahaman konsep, modal, mau seperti apa penjualannya, lalu produk yang akan dijual dibeli di mana, cara pembungkusannya, sampai standnya mau seperti apa, jadi itu bertahap pelan-pelan, kita sediakan formnya, formnya di sini itu tidak diprint-out tapi dalam bentuk canva, jadi anak-anak planningnya di situ bersama grupnya dan orang tua bisa lihat di situ.”


Ms. Khairini Lutfi, S.Pd. menambahkan kesannya pada Business Week tahun ini, “Selama persiapan sih yang paling berkesan itu ketika anak-anak bener-bener intouch ke bagiannya, ke kelompoknya, gimana mempersiapkannya, menentukan apa yang dijual, kemudian mengerjakannya bersama-sama, mendekor tempat, kemudian ketika di hari h gimana mereka antusiasnya ‘ayo beli beli’, itu sih yang paling berkesan banget ya apalagi anak-anak kelas 1 gitu kan Masya Allah yang tadinya ga kenal uang terus tiba-tiba belajar caranya bertransaksi walaupun tetap dibantu ya sama kita orang dewasa.”


Tak hanya guru, para peserta didik pun turut berbagi cerita menarik. Kalandra Shima Arrasy (1A), menceritakan pengalamannya, “Jualannya tuh seru banget karena bisa dapet uang terus jualan bareng temen.” Ia juga tampak gembira ketika jualannya laris, “Pulpennya sih engga, cuman jus mangganya habis. Rasanya seneng banget karena Kala tuh liat di google dia tuh bagus buat kesehatan mata sama jantung, jadi Kala seneng jadi semuanya bisa sehat.” seru Kala tampak antusias (7/11). Raisa Valescha, Farah Nael Inaya, dan Seilovena Alula Aleyah Setiawan (6A) juga membagikan keseruannya, “Kalo aku sih engga degdegan soalnya aku udah lumayan terbiasa sama adek kelas yang ‘wo wo wo’,” ungkap Farah sambil tertawa. Raisa menambahkan, “Kalo aku degdegan soalnya takut ga abis.” Lalu Seilo menuturkan perbandingan dengan tahun sebelumnya, “Aku lebih suka yang kedua, Ms, soalnya yang pertama tempatnya lebih sempit, terus yang kedua lebih luas aja karena di Lapangan, yang jualan juga lebih banyak,” (7/11).


Disamping itu, Ms. Khairini Lutfi, S.Pd. menyampaikan harapan Business Week ke depannnya, “Mudah-mudahan ke depannya pasti lebih baik lagi, dipertahankan lagi nih yang udah baiknya, mulai dari komunikasinya kepada orang tua dan sosialisasi, kemudian gimana anak-anak bertanggung jawab dengan bagiannya, mudah-mudahan itu bisa dipertahankan.”


Dengan semangat yang membara, Business Week tidak hanya menjadi ajang belajar bisnis, tetapi juga wadah pembentukan karakter, kemandirian, dan kerja sama. Mulai dari anak-anak yang belajar menghitung uang hingga memahami nilai kerja keras, kegiatan ini menjadi pengalaman tak terlupakan yang akan mereka bawa hingga dewasa, bahwa setiap rupiah memiliki cerita, dan setiap senyuman pelanggan adalah pelajaran berharga tentang arti berusaha.