Oleh Lulu Faoziah
YSH News – Selasa (11/11), peserta didik kelas 2 SDIP melaksanakan field trip ke Inagro. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek pembelajaran tentang iklim yang bertujuan untuk mengenalkan mereka pada alam dan pentingnya menjaga lingkungan, sejalan dengan tema perubahan iklim yang sedang dipelajari di Sekolah. Kegiatan ini mengusung konsep urban farming, dibagi menjadi 5 kelompok campuran dari berbagai kelas yang memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dan belajar bersama teman-teman dari kelas lain.
Para peserta didik mengikuti serangkaian kegiatan sejak pagi hari bersamaan dengan antusiasme yang tinggi untuk belajar mengenal tabulampot (tanaman buah dalam pot), stek batang, berkreasi membuat mozaik dari biji-bijian, dan masih banyak kegiatan seru lainnya. Semua kegiatan disusun sedemikian rupa menarik agar peserta didik bisa belajar langsung dengan alam lewat sentuhan tangan sehingga mereka dapat merasakan pengalaman bertani meski di lahan terbatas. Konsep urban farming ini diperkenalkan sebagai salah satu solusi pertanian yang dapat dilakukan di perkotaan bahkan di lahan sempit sekalipun seperti di rumah atau sekolah.
Ms. Syafa Azzahra Bushis, S.Pd., Gr. (Koordinator Fied Trip Kelas 2 sekaligus Wali Kelas 2B) merasa sangat puas dengan pelaksanaan field trip kali ini, “Alhamdulillah, so far aman ya, Ms, lancar, juga sesuai rundown. Anak-anak juga happy karena kegiatannya kan hands-on semua, jadi mereka diperkenalkan dengan alam secara langsung,” ujar Ms. Syafa haru (12/11).
Peserta didik mempelajari berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman karnivora hingga eksotik seperti mameysapote, mereka juga diajarkan bagaimana cara merawatnya dengan baik, dari pupuk kompos hingga cara menanam benih, semua aspek penting dalam bertani dibahas secara langsung pada field trip ini, “Konsepnya yaitu yang pertama anak dikenalkan macam-macam tanaman, kayak pohon, ada pohon ini, pohon itu, nah mulai dari buah, sayur, gitu, lalu anak dikenalkan untuk bagaimana cara menanam benihnya, lalu memperbanyaknya melalui stek itu, lalu dikenalkan juga bukan hanya tanamannya tapi juga pupuknya, dengan pupuk kompos, lalu ada dari yang maggot itu, terus ada tanaman-tanaman karnivora, tanaman eksotik kayak mameysapote. Nah untuk urban farming ini kenapa dikenalkan kepada anak karena urban farming adalah kegiatan mengenalkan tanaman ke anak dari hal sesederhana yaitu menanam tanaman tuh ‘oh bisa ya ga hanya di mana, tapi di lahan yang sempit, di perkotaan kayak kita tuh bisa ya’, polybag atau hidroponik, menanam sayur, gitu” jelas Ms. Syafa.
Selain belajar tentang tanaman, Ms. Syafa juga mengatakan bahwa field trip ini mengajarkan peserta didik tentang tanggung jawab. Mereka diberikan tugas untuk merawat benih yang mereka tanam yang nantinya akan dibawa pulang, “Nilai yang diharapkan tentunya yaitu mengenal bagaimana sih cara menyayangi tanaman karena kan manusia bergantung pada alam ya, bagaimana manusia merawat alam sehingga ke depannya kehidupan kita tidak habis karena alamnya juga habis kan, selain itu juga dikenalkan dengan tanggung jawab, bagaimana cara menjaga barangnya sendiri, lalu cara bertanggung jawab dengan mendengarkan intruksi dari Kakak Mentor, menjelaskan bagaimana dia mengelola apa yang dia dapat dari urban farming ini,” ujar Ms. Syafa penuh harap.
Salah satu peserta didik, Cheryl Nuralya Samaswiru (2A) sangat menikmati pembelajaran kali ini, “Hari ini happy banget. Kayak lagi belajar gitu, jadi tadi diajarin sesuatu tentang tanaman,” katanya dengan senyum penuh ceria (11/11). Sementara itu Adzkiya Nisaka Lubis (2A), mengaku meski merasa lelah tapi pengalaman belajar ini menyenangkan, “Capek tapi seneng, seru, soalnya belajar sambil jalan-jalan,” (12/11). Adzkiya bahkan menambahkan bahwa kegiatan yang paling disukainya adalah membuat karya seni dari biji-bijian, “Aku paling suka yang bikin karya dari biji-biji, seru, kita bisa bikin karya tapi karyanya dari tumbuhan .” Pengalaman ini bahkan membuat Adzkiya tertarik untuk bercocok tanam di rumah, ketika ditanya jika memiliki kebun sendiri, Adzkiya menjawab, “Mau nanem buah apel karena enak, aku suka,” ucap Adzkiya antusias.
Field trip ini membuktikan bahwa belajar tentang alam bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan penuh pengalaman secara langsung. Melalui konsep urban farming, para peserta didik belajar bahwa menjaga alam tidak harus selalu dimulai dengan hal besar, sekadar menanam benih dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, peserta didik sudah bisa berkontribusi untuk kelestarian lingkungan. Harapannya, semoga pengalaman ini akan menjadi dasar bagi peserta didik SDIP untuk lebih peduli terhadap alam dan berperan aktif dalam menjaga kelesrtariannya di masa depan.
17 Nov 2025
77
17 Nov 2025
54
14 Nov 2025
69
13 Jun 2025
2676
20 Jun 2025
1072
02 Jul 2025
1062